Komisi VI: Program Bantuan Pangan ID Food Beri Dampak Nyata bagi Masyarakat

24-03-2025 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini, saat memimpin Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Ghimoyo beserta subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2025). Foto: Farhan/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini mengingatkan ID Food untuk berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebab, menurutnya, ID Food memainkan peran krusial untuk menyediakan cadangan pangan nasional, seiring dengan tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks akibat gejolak harga global, perubahan iklim, dan kendala logistik.

 

Dalam pernyataannya, Anggia Erma Rini mengapresiasi pencapaian ID Food yang berhasil meningkatkan produksi gula hingga 37.000 ton dengan luas lahan mencapai 60.000 hektar pada tahun 2024. Tidak hanya itu saja, sebutnya, ID Food melalui program bantuan pangan untuk pengentasan stunting telah berhasil menjangkau lebih dari 1,4 juta keluarga berisiko stunting pada tahun lalu.

 

Baginya, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima bantuan tetapi juga mendukung ekosistem peternakan nasional dengan melibatkan ribuan peternak ayam rakyat dalam rantai distribusinya. Pernyataan ini disampaikan oleh dirinya saat membuka agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Ghimoyo beserta subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2025).

 

“Program ini bukan hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan dampak nyata bagi masyarakat, termasuk peternak di daerah seperti Blitar yang sangat bergantung pada produksi telur dan daging ayam,” ucap Anggia.

 

Meskipun berbagai pencapaian telah diraih, Komisi VI DPR RI menerima laporan bahwa optimalisasi aset masih menjadi tantangan utama bagi ID Food. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), baru sekitar 62 persen dari total aset senilai Rp3,2 triliun yang berhasil dikonsolidasikan kembali.

 

Maka dari itu, Anggia mengingatkan agar penguasaan kembali aset-aset yang masih dikuasai pihak lain harus diselesaikan secara cepat dan tepat guna meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. “Ini bukan hanya soal capaian bagi ID Food, tetapi juga ada aspek moral di dalamnya, yaitu mengembalikan aset negara yang dikuasai pihak lain agar dapat digunakan untuk kepentingan nasional,” tegasnya.

Target Ambisius 2025.

 

Memasuki tahun 2025, ID Food telah merancang strategi untuk memperkuat posisinya dalam ekosistem ketahanan pangan nasional. Salah satu target utama adalah meningkatkan rendemen gula hingga 7,27 persen serta memperluas lahan produksi menjadi 63.000 hektar. Di sektor peternakan, ID Food juga menargetkan peningkatan penjualan daging sapi hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

 

Namun, tantangan finansial masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi perusahaan. ID Food dilaporkan memiliki utang sekitar Rp8,3 triliun yang berpengaruh terhadap kepercayaan perbankan dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Oleh karena itu, Anggia menekankan pentingnya langkah-langkah konkret dalam mengatasi beban utang dan mempercepat penguasaan kembali aset yang masih tersendat.

 

Mengetahui rencana tersebut, Komisi VI DPR RI berkomitmen akan mendukung ID Food untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam mencari solusi atas permasalahan finansial dan pengelolaan aset. Ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang tepat, ID Food bisa memperbaiki kondisi keuangannya serta meningkatkan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

 

Dengan berbagai tantangan yang ada, ujarnya, langkah strategis ID Food dalam memperkuat sektor pangan nasional akan menjadi kunci utama dalam memastikan stabilitas ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia ke depan.

 

“Kami berharap ID Food bisa lebih sehat secara finansial dan operasional, sehingga dapat berperan lebih besar dalam menjaga ketahanan pangan, yang saat ini menjadi prioritas utama pemerintah,” pungkas Politisi Fraksi PKB itu. (um/rdn)

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...